Kamis, 02 Januari 2014

TULISAN 14


Setoran Awal Haji Dinaikkan, Dana Umat 2020 Bisa Tembus Rp 150 T
Merdeka.com - Kementerian Agama berencana meningkatkan setoran awal ibadah haji. Dari yang saat ini yang hanya Rp 25 juta per jamaah, mulai Januari 2014 akan menjadi Rp 30 juta. Menteri Agama Suryadharma Ali berjanji, keuntungan jamaah akan ditambah seiring dengan setoran awal yang bertambah.
Dia mengklaim, subsidi pemondokan di Makkah semakin besar. Pada 2011, besaran subsidi pondokan setiap jamaah hanya 700 real, kini menjadi 1.800 real. Jamaah juga diklaim mendapat general fee service USD 277, gratis biaya paspor, biaya hidup 1.500 real selama di tanah suci. Belum lagi akomodasi gratis di Mina, Arafah, Madinah, dan asrama haji.
"Kami sedang pertimbangkan menaikkan setoran awal dari Rp 25 menjadi Rp 30 juta di awal Januari 2014. Ini cukup besar yang dikembalikan ke jamaah. Jadi pengelolaan dana haji saat ini semakin baik, karena penerima semakin banyak, dan nominalnya semakin besar," kata Suryadharma di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (22/11).
Keuntungan lain dari peningkatan setoran awal ibadah haji ini adalah membesarnya volume dana umat. Sekarang saja, dana haji mencapai Rp 60 triliun.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Anggito Abimanyu percaya, besarannya pada 2020 bisa lebih besar lagi.
Hitungannya, rata-rata jamaah yang mendaftar haji 40.000 orang. Dengan setoran Rp 25 juta saja, sebulan terkumpul Rp 1 triliun di rekening menteri agama di bank penerima setoran haji. Maka dari itu jika setoran awal jadi Rp 30 juta, maka selama 6 tahun ke depan, akumulasi dana haji bisa mencapai Rp 147 triliun, bahkan bisa digenjot hingga Rp 150 triliun.
"Ini mempertimbangkan dari kenaikan pendapatan per kapita dan minat haji yang sangat besar setiap tahun," kata Anggito.
Suryadharma menilai, potensi dana haji untuk diputar bagi kepentingan negara sangat besar. Dia menantang Kementerian Keuangan agar tidak ragu-ragu menggunakan dana jamaah haji itu menjadi alternatif dibanding terlalu bergantung pada modal asing yang biasa diperoleh dari Surat Utang Negara (SUN) konvensional.
"Menkeu tidak perlu pusing cari dana kompetitif untuk pembiayaan APBN, karena dana haji ini ada dolar, real, ada juga rupiah. Uang haji ini uang kemenkeu juga," tandasnya.
Menteri Keuangan Chatib Basri siap menggunakan dana haji buat membiayai APBN. Dia akan memikirkan skema investasi syariah paling memadai supaya dana haji itu bisa bebas risiko dan memberi imbal hasil kompetitif. Jumlahnya dalam kesepakatan awal kedua kementerian sebesar Rp 20 triliun.
"Ini domestic based investment yang bisa membantu opsi-opsi kita dalam pembiayaan APBN. Skemanya bisa dipikirkan apakah private placement, apakah sukuk global, yang paling penting basis investor dan jumlah uangnya cukup untuk kita buatkan pilihan yang bermacam-macam," kata Chatib.
Dana haji Rp 31,5 triliun disimpan dalam format SBSN atau sukuk negara. Sementara sisanya, tersebar di 27 bank penerima setoran, mencapai Rp 26 triliun. Sebanyak 55 persen setoran haji itu disimpan di bank konvensional yang punya unit syariah. Sedangkan 45 persen di perbankan murni syariah.
Sumber              :
Tanggal Kutip   : 24 November 2013
Analisis             :
Setoran awal untuk jemaah haji tahun depan akan naik dari tahun sebelumnya menjadi Rp. 30 juta. Namun kenaikan ini masih dipertimbangkan karena Ini cukup besar yang dikembalikan ke jamaah. Jadi pengelolaan dana haji saat ini semakin baik, karena penerima semakin banyak, dan nominalnya semakin besar. Menteri Agama Suryadharma Ali berjanji, keuntungan jamaah akan ditambah seiring dengan setoran awal yang bertambah dan dia juga mengklaim subsidi pemondokan di Makkah semakin besar. Suryadharma menilai, potensi dana haji untuk diputar bagi kepentingan negara sangat besar dan Menteri Keuangan tidak perlu pusing cari dana kompetitif untuk pembiayaan APBN, karena dana haji ini ada dolar, real, ada juga rupiah. Menteri Keuangan Chatib Basri siap menggunakan dana haji buat membiayai APBN dan Dia akan memikirkan skema investasi syariah paling memadai supaya dana haji itu bisa bebas risiko dan memberi imbal hasil kompetitif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar