Sabtu, 02 November 2013

TULISAN 1


Ekonomi Global Bergejolak, Waspada Inflasi Melonjak

Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution (tengah) saat akan jumpa pers usai rapat dewan gubernur triwulan pertama 2013, di kantor BI Jakarta Pusat, Kamis (11/4/2013). Hasil rapat dewan gubernur itu memutuskan mempertahankan BI rate pada level 5,75 persen, serta memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2013 lebih rendah yaitu menjadi 6,2 persen hingga 6,6 persen dari prakiraan sebelumnya 6,3 persen hingga 6,8 persen
Bank Indonesia (BI) akan terus mewaspadai tingkat inflasi ke depan yang semakin berat. Apalagi inflasi tersebut masih dibayangi oleh perekonomian global yang masih bergejolak. Gubernur BI Darmin Nasution mengatakan, perekonomian Indonesia kini masih cukup mampu bertahan di tengah perekonomian global yang bergejolak. Namun ke depan, masih ada tantangan yang perlu diwaspadai agar tidak berpengaruh ke perekonomian dalam negeri.
"BI perlu waspada terhadap pengendalian inflasi ke depan yang tampaknya akan tetap berat, khususnya dari inflasi pangan (volatile food) yang cenderung meningkat. Ini masih jadi tantangan bagi kita sebab iklim yang belum teratur dan perekonomian global yang masih bergejolak," kata Darmin saat memberi sambutan di Rakornas Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Hotel Sahid Jakarta, Rabu (8/5/2013).
Darmin mengatakan selama 2012 lalu pencapaian perekonomian Indonesia mampu tumbuh sebesar 6,2 persen dengan tingkat inflasi sebesar 4,3 persen. Nilai tersebut sesuai dengan target inflasi nasional sebesar 4,9 persen. Namun perekonomian Indonesia yang positif tersebut masih dibayangi oleh defisit neraca perdagangan yang terus tertekan sejak kuartal IV-2012.
Dengan kondisi tersebut, maka bank sentral beserta pemerintah telah melakukan berbagai kebijakan untuk memitigasi risiko khususnya dalam hal stabilisasi harga.
"Saat ini TPID sudah terbentuk di seluruh provinsi. Tapi nanti akan dikembangan dan dibentuk hingga ke seluruh kabupaten atau kota seluruh Indonesia," tambahnya.
Saat ini, TPID sudah terbentuk di 53 kota dari 66 kota yang merupakan basis perhitungan inflasi dari Badan Pusat Statistik (BPS). Jumlah tersebut naik dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 44 kota TPID.
Sumber :
Tanggal Kutip : 29 Oktober 2013
Analisa :  
Ekonomi global pada saat ini dibayangi oleh gejolak inflasi. Inflasi adalah suatu penurunan nilai mata uang dalam negeri atau peningkatan harga-harga barang. Dari tulisan diatas mengatakan bahwa tingkat inflasi kedepan akan semakin berat karena inflasi saat ini masih dibayangi perekonomian global yang masih bergejolak. Yang menjadi faktor dari inflasi adalah pangan yang cenderung semakin meningkat  sehingga BI harus waspada dalam mengendalikan inflasi kedepan yang semakin berat. Inflasi sangat berpengaruh pada perekonomian dalam negeri. Namun, saat ini pemerintah masih dapat mengendalikan dengan baik dalam negeri sehingga perekonomian dalam negeri masih stabil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar