Ekonomi Global Bergejolak, Waspada Inflasi Melonjak
Gubernur
Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution (tengah) saat akan jumpa pers usai rapat
dewan gubernur triwulan pertama 2013, di kantor BI Jakarta Pusat, Kamis
(11/4/2013). Hasil rapat dewan gubernur itu memutuskan mempertahankan BI rate
pada level 5,75 persen, serta memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada
tahun 2013 lebih rendah yaitu menjadi 6,2 persen hingga 6,6 persen dari
prakiraan sebelumnya 6,3 persen hingga 6,8 persen
Bank Indonesia (BI) akan terus
mewaspadai tingkat inflasi ke depan yang semakin berat. Apalagi inflasi
tersebut masih dibayangi oleh perekonomian global yang masih bergejolak. Gubernur BI Darmin Nasution mengatakan,
perekonomian Indonesia kini masih cukup mampu bertahan di tengah perekonomian
global yang bergejolak. Namun ke depan, masih ada tantangan yang perlu
diwaspadai agar tidak berpengaruh ke perekonomian dalam negeri.
"BI perlu waspada terhadap
pengendalian inflasi ke depan yang tampaknya akan tetap berat, khususnya dari
inflasi pangan (volatile food) yang cenderung meningkat. Ini masih jadi
tantangan bagi kita sebab iklim yang belum teratur dan perekonomian global yang
masih bergejolak," kata Darmin saat memberi sambutan di Rakornas Tim
Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Hotel Sahid Jakarta, Rabu (8/5/2013).
Darmin mengatakan selama 2012 lalu
pencapaian perekonomian Indonesia mampu tumbuh sebesar 6,2 persen dengan
tingkat inflasi sebesar 4,3 persen. Nilai tersebut sesuai dengan target inflasi
nasional sebesar 4,9 persen. Namun perekonomian Indonesia yang positif tersebut
masih dibayangi oleh defisit neraca perdagangan yang terus tertekan sejak
kuartal IV-2012.
Dengan kondisi tersebut, maka bank
sentral beserta pemerintah telah melakukan berbagai kebijakan untuk memitigasi
risiko khususnya dalam hal stabilisasi harga.
"Saat ini TPID sudah terbentuk di
seluruh provinsi. Tapi nanti akan dikembangan dan dibentuk hingga ke seluruh
kabupaten atau kota seluruh Indonesia," tambahnya.
Saat ini, TPID sudah terbentuk di 53
kota dari 66 kota yang merupakan basis perhitungan inflasi dari Badan Pusat
Statistik (BPS). Jumlah tersebut naik dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 44
kota TPID.
Sumber :
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/05/08/11312633/Eknomi.Global.Bergejolak.Waspada.Inflasi.Melonjak.
Tanggal Kutip : 29 Oktober 2013
Analisa :
Ekonomi global pada saat ini dibayangi oleh gejolak inflasi. Inflasi adalah
suatu penurunan nilai mata uang dalam negeri atau peningkatan harga-harga
barang. Dari tulisan diatas mengatakan bahwa tingkat inflasi kedepan akan
semakin berat karena inflasi saat ini masih dibayangi perekonomian global yang
masih bergejolak. Yang menjadi faktor dari inflasi adalah pangan yang cenderung
semakin meningkat sehingga BI harus
waspada dalam mengendalikan inflasi kedepan yang semakin berat. Inflasi sangat
berpengaruh pada perekonomian dalam negeri. Namun, saat ini pemerintah masih
dapat mengendalikan dengan baik dalam negeri sehingga perekonomian dalam negeri
masih stabil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar